Praktisi kesehatan: Naiknya kasus DBD berkaitan dengan perubahan cuaca

Pada musim hujan seperti sekarang ini, kita sering mendengar berita tentang peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi praktisi kesehatan, karena penyakit ini dapat berdampak fatal jika tidak segera diatasi.

Salah satu faktor yang diyakini berkaitan dengan naiknya kasus DBD adalah perubahan cuaca. Cuaca yang lembab dan panas menjadi kondisi yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Nyamuk ini merupakan vektor utama penyakit DBD, yang biasanya menggigit pada pagi dan sore hari.

Menurut dr. Siti, seorang dokter spesialis penyakit dalam, perubahan cuaca yang ekstrem dapat mempengaruhi pola hidup nyamuk Aedes aegypti. “Ketika cuaca menjadi lebih panas dan lembab, nyamuk akan berkembang biak dengan cepat dan banyak. Hal ini tentu meningkatkan risiko penularan DBD pada masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, dr. Siti menekankan pentingnya masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Selain itu, penggunaan kelambu saat tidur dan penggunaan obat anti nyamuk juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko terkena DBD.

Selain itu, dr. Siti juga menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam kulit. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan kerjasama antara pemerintah, praktisi kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus DBD dapat ditekan dan masyarakat dapat terhindar dari penyakit mematikan ini. Mari jaga kebersihan lingkungan, jaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, agar kita terhindar dari ancaman penyakit yang dapat mengancam nyawa ini. Semoga kita semua selalu sehat dan terhindar dari penyakit. Aamiin.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa