Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci atau tularemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis. Penyakit ini biasanya menyerang hewan pengerat seperti kelinci, tetapi bisa juga menular kepada manusia melalui gigitan serangga atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Belakangan ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat telah mengalami lonjakan yang signifikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus demam kelinci di AS telah meningkat sebanyak 182% dari tahun 2016 hingga 2019. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan peternak di AS.

Gejala demam kelinci pada manusia antara lain demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, infeksi mata, atau bahkan kerusakan organ dalam.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, penting bagi masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, menggunakan perlindungan seperti sarung tangan saat berada di area yang berpotensi terinfeksi, dan menghindari gigitan serangga yang bisa menjadi vektor penularan.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala demam kelinci, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Penanganan yang cepat dan tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius akibat demam kelinci.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di AS, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan. Selalu jaga kebersihan, hindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi terinfeksi, dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa