Pendiri SukkhaCitta, Magdalene Setyawan, baru-baru ini mengungkap alasan di balik harga mahal dari pakaian ramah lingkungan yang diproduksi oleh mereknya. Dalam wawancara yang dilakukan oleh media lokal, Magdalene Setyawan menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat pakaian ramah lingkungan memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pakaian konvensional.
Salah satu alasan utama adalah bahan baku yang digunakan. SukkhaCitta menggunakan bahan baku organik dan alami yang diproduksi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Proses produksi yang ramah lingkungan ini membutuhkan biaya dan waktu yang lebih besar dibandingkan dengan produksi pakaian konvensional yang menggunakan bahan kimia berbahaya. Selain itu, bahan baku organik juga memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lama, sehingga dapat bertahan lebih lama daripada pakaian konvensional.
Selain itu, SukkhaCitta juga memperhatikan kesejahteraan para pekerja yang terlibat dalam produksi pakaian mereka. Mereka memberikan upah yang layak dan kondisi kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja. Hal ini tentu juga mempengaruhi harga akhir dari pakaian ramah lingkungan yang diproduksi oleh SukkhaCitta.
Magdalene Setyawan juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran konsumen tentang pentingnya memilih pakaian ramah lingkungan. Dengan membeli pakaian dari merek yang peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial, konsumen juga turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung perubahan positif dalam industri fashion.
Meskipun harga pakaian ramah lingkungan mungkin lebih tinggi, namun dengan mempertimbangkan kualitas, kesejahteraan pekerja, dan dampak positif bagi lingkungan, investasi dalam pakaian ramah lingkungan seperti yang diproduksi oleh SukkhaCitta dapat menjadi pilihan yang sangat berharga bagi konsumen yang peduli dengan lingkungan dan keberlanjutan.