Pakar kesehatan Indonesia menepis klaim bahwa kemasan air minum dalam kemasan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) yang terbuat dari polikarbonat dapat menyebabkan anak autisme. Klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan tidak didukung oleh penelitian yang valid.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa zat kimia yang terdapat dalam polikarbonat, seperti bisphenol A (BPA), dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan pada anak, termasuk autisme. Namun, pakar kesehatan menegaskan bahwa klaim tersebut tidak dapat dipercaya karena tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Menurut Dr. Andi, seorang pakar kesehatan anak, autisme adalah gangguan perkembangan otak yang kompleks dan multifaktorial. Penyebab pasti dari autisme belum diketahui secara pasti dan belum ada bukti yang menunjukkan hubungan antara kemasan AMDK berbahan polikarbonat dengan autisme.
Lebih lanjut, Dr. Andi menekankan pentingnya memilih air minum yang aman dan terjamin kualitasnya, terlepas dari jenis kemasan yang digunakan. Konsumen disarankan untuk memperhatikan label kemasan yang menunjukkan bahwa air minum tersebut telah melewati proses pengolahan yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
Dalam hal ini, peran pemerintah dan lembaga terkait juga sangat penting dalam mengawasi dan mengontrol kualitas air minum yang beredar di pasaran. Konsumen juga diimbau untuk lebih cermat dalam memilih produk-produk yang dikonsumsi, termasuk air minum dalam kemasan, serta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas dan tidak benar.
Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus selalu waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kesehatan adalah hal yang sangat berharga, oleh karena itu kita harus selalu berusaha untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Jangan mudah terpengaruh oleh kabar yang tidak jelas sumbernya dan selalu konsultasikan dengan pakar kesehatan terpercaya sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan kita dan keluarga.